view menuju utara Bali |
maps menunjukan terlihat jarak masih sekitar 80km dengan waktu tempuh sekitar 2jam 45menit. jalan berliku menjadi jalanan gravel yang di padatkan siap untuk di aspal tepatnya di daerah badung. Setelah 1jam riding menyusuri jalanan yang asri kepadatan mulai tampak di daerah ubud yang sepertinya menjadi primadona wisatawan asing untuk berkunjung ke daerah sini kanan dan kiri terlihat cafe dan hotel yang rata-rata pengunjungnya bule, pemandangan ini tampak sangat biasa saat di bali.
Di ubud sempat bingung milih jalur, di kasih pilihan oleh maps antara lewat tegalalang dan bangli, sudah mulai jenuh dengan kepadatan ubud ini. Akhirnya motor di arahkan menuju bangli jalan mulai sepi kembali di dominasi oleh 1-2 mobil travel yang mengantarkan wisatawan ke daerah wisata. Udara mulai sejuk kembali dan terlihat sebelah kanan sawah hijau yang sudah mulai menguning dan siap untuk di panen. Cuaca saat itu cukup terik tapi udara juga sejuk karena sudah mengarah ke daerah dataran tinggi membuat perjalanan ini tidak membosankan.
Setelah mendapatkan view sawah mata kembali di suguhkan pemandangan pura yang berjejer lumayan panjang dan uniknya setiap pura mempunyai tiang bendera lengkap dengan bendera merah putih yang saat itu memperingati hari kemerdekaan Indonesia.2jam lebih riding dari tabanan sampailah di point view batur terlihat landscape indah dan lengkap antara gunung batur, danau batur dan black lava yang merupakan lava bekas letusan gunung batur. Berhenti untuk foto dan sekedar melepas lelah di lakukan di point view tapi rasanya kurang kalau cuma berada di sini motor di arahkan menuju danau batur dengan turunan berkelok yang sangat curam sedikit berbahaya karena banyak batu dan pasir yang bisa membuat terpeleset jika tidak berhati-hati. Jalan turunanpun habis sampailah di bibir danau batur tapi sepertinya rugi kalau danau batur gak di kelilingi atau di explore, motor tetap di pacu sangat santai sekitar 15kilometer perjam untuk menikmati batur. Kemudian mata di suguhkan pemandangan bekas letusan gunung batur terlihat dari lava yang mengeras menjadi seperti batu.
Panas sangat terik melewati beberapa desa adat yang ada di gunung batur terlihat suasana damai dan asri, perkebunanpun di sini juga cukup banyak, rata-rata perkebunan sayur mayur dan bawang. Sudah cukup lama memutari jalan di batur saatnya jalan kembali menghubungi wahyu danaresa partner perjalanan #ride2theast ini yang tadi berpisah di daerah tabanan. Dapat kabar dari whatsapp reza menginap di salah satu hotel di daerah kuta bali, maps di arahkan menuju hotel wahyu danaresa ini, sempat ragu-ragu waktu yang di tempuh dari batur sekitar 3jam karena ngantuk mulai tak tertahan, tapi tetep semangat jalan melewati jalur yang awal berangkatnya tadi. Sampai di sukowati cuaca sangat terik dan padat beberapa kali gadget overheat karena bekerja cukup extra untuk GPS. Sampailah di hotel kami menginap badan udah mulai lelah dan beberapa kali auto pilot, dan mandipun di abaikan karena obatnya ngantuk adalah tidur saat itu waktu menunjukan pukul 2siang.
packing persiapan menuju pelabuhan padangbai |
Terbangun karena AC terlalu dingiin dan siap-siap menuju pelabuhan padangbay. sempat mencari makan didaerah kuta dengan menu penyetan suroboyoan. Setelah kami makan sahabat dari Black Rider Team Bali sudah ada yang menjemput untuk menuju pelabuhan padangbay. Start dari hotel jam 10 malam, grup riding 5motor bersama Bli Putu dan teman-temannya. Jalanan sudah cukup sepi untuk menuju bypass ngurah ray yang mengarahkan kami sampai di pelabuhan padang bay, ternyata di pintu masuk bypass sudah di tunggu squad Black Rider Team Bali untuk silaturahmi, ngobrol-ngobrol sebentar kemudian kamu grup riding menuju pelabuhan padang bay untuk ngopy dan melepas kami menuju pulau lombok. Obrolan asik lintas komunitas dan touring menambahkan wawasan kami untuk mengeksplore lombok, sama Kang Dadang sesepuh dari bikers Bali di ingatkan selalu waspada karena lombok saat ini masih rawan.
Tepat tengah malam kami membeli tiket untuk penyebrangan Bali Lombok seharga Rp 112.000, setelah memasuki dermaga ternyata kami harus menunggu sekitar 30 menit untuk menunggu kapal untuk bersandar yang akan mengantarkan kami menyebrang menuju pulau lombok. Sesampainya di kapal motor yang kami tunggangi adalah motor yang cukup berat karena bawaan kami yang lumayan banyak. anak buah kapal memperlakukan istimewa motor kami agar tidak roboh atau terbalik saat gelombang tinggi dengan cara motor di pepetkan pada dinding kapal dan di tali. Saat itu tidak mendapatkan kapal yang diharapkan, tidak ada tempat tidur yang cukup nyaman tapi kami bersyukur kapal tidak terlalu ramai jadi jejeran kursi bisa kita pakai untuk tidur. Sebelum tidur pasang alarm untuk melihat sunrise tidur 3jam dirasa cukup untuk melanjutkan perjalanan nanti.
Tepat waktunya sunrise alarmpun berbunyi membangunkan yang sedang terlelap tidur setelah cendela di buka ternyata mendung, berharap dan besok kepulangan mendapatkan sunrise, karena sunrise tidak menampakan kecantikannya tidurpun di lakukan kembali sekitar 1jam kemudian kapalpun bersandar di belabuhan lembar pulau lombok keluar kapal kami langsung menuju musholla dan kamar mandi untuk melakukan kewajiban sebagai manusia dan melakukan pengecekan pada motor yang dipakai. Tujuan pagi ini adalah mencari sarapan dan lanjut ke pantai yang selatan dahulu. To be continue
GALERY FOTO
GALERY FOTO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar