A MOTORCYCLE 2BLOGGER 5 NATIONAL PARK

Coming Soon Ride 2 National Park Stage 2 ------- Eastern Indonesia (Ride2theast)

Taman Nasional Baluran #ride2nationalpark



Gerbang Taman Nasional Baluran
Taman Nasional Baluran adalah salah satu Taman Nasional di Indonesia yang terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur (sebelah utara Banyuwangi). Nama dari Taman Nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu gunung Baluran yang memiliki ketinggian 1.247 Mdpl yang merupakan gunung paling timur di Jawa Timur. Memiliki luas sebesar 25.000Ha, TN Baluran memiliki sekitar 444 jenis tumbuhan dan di antaranya merupakan tumbuhan asli yang khas dan mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering sekalipun. Selain tumbuh-tumbuhan, TN Baluran juga dihuni banyak satwa yang hidup secara bebas dan liar. Ada 26 jenis mamalia, dan sekitar 155 jenis burung diantaranya termasuk yang langka. Disini satwa banteng merupakan maskot/ciri khas dari Taman Nasional Baluran. Pada Hm. 80 Batangan – Bekol , terdapat sumur tua yang menjadi legenda masyarakat sekitar. Legenda tersebut menceritakan bahwa kota Banyuwangi, Bali dan Baluran sama-sama menggali sumur. Apabila, sumur di masing-masing kota tersebut lebih dahulu mengeluarkan air dan mengibarkan bendera, berarti kota tersebut akan merupakan sentral keramaian/ kebudayaan.


Jalan beraspal memasuki Taman Nasional Baluran


Waktu itu siang menjelang sore, masih ada waktu untuk melihat sebentar ke dalam Taman Nasional. Jadi kami putuskan untuk membayar retribusi dan mulai “mengintip” Taman nasional Baluran. Rencananya, malam itu kami ingin menginap di penginapan yang ada di Bekol. Tapi ternyata saat itu wisma yang ada di Bekol dan Bama ditutup untuk beberapa waktu yang tidak bisa ditentukan, karena sedang proses perpanjangan perijinan. Jadi untuk pengunjung yang ingin menginap untuk sementara dialihkan di homestay-homestay/rumah penduduk di sekitaran Taman Nasional Baluran.

Gunung Baluran terlihat Anggun dari Savana Bekol





Akses jalan dari pos retribusi TN Baluran sampai ke Bekol menempuh jarak kurang lebih 12km dengan kondisi jalan aspal yang rusak. Ada juga beberapa bagian jalan yang berlumpur dan terdapat juga jalanan dengan batu-batu lepas.


Acara “mengintip” TN Baluran sore itu menyenangkan sekali. Binatang-binatang seperti kerbau liar, rusa, banteng, merak, monyet-monyet yang menghuni savana bekol menampakkan diri seolah-olah menyambut kedatangan kami. Mereka merumput secara bebas di savana Bekol yang luasnya sekitar 250 km persegi dari total 10.000Ha savana yang ada di TN Baluran, dimana itu merupakan ekosistem savana yang alami dan terluas di Pulau Jawa.
Kerbau di Savana Bekol




Tak jauh dari savana Bekol, terdapat juga Pantai Bama yang berjarak hanya 3km. Akses jalan menuju Pantai Bama lebih rusak jika dibanding jalan menuju savana Bekol. Pantai Bama merupakan bagian dari gugusan pantai yang menjadi batas kawasan Taman Nasional Baluran. Memiliki pasir pantai yang putih dengan vegetatif bakau disekitar pantai.


Monyet di Savana Bekol


Sedikit berbeda dengan savana Bekol, satwa yang menghuni pantai Bama terlihat lebih sedikit. Karena tidak ada savana disini. Hanya monyet-monyet yang bergelantungan dan berkeliaran kesana kemari. Yang ditawarkan Pantai bama tak hanya pantai nya yang biru landai dengan gugusan bakau disekitarnya, tapi juga keindahan pemandangan underwater nya. Disana kita bisa menyewa alat snorkling kemudian menikmati bawah lautnya. Hari itu bukan termasuk hari libur, jadi Pantai Bama cukup sepi. Hari semakin sore, acara “mengintip” Taman Nasional Baluran kami cukupkan dulu untuk kemudian kami lanjutnya esok harinya. Kami sangat menikmati apa yang disuguhkan savana Bekol dan pantai bama sore itu.


Keluar dari TN Baluran, kami kebingungan mencari penginapan. Untungnya kami bertemu dengan pak Imam di depan gerbang pintu masuk TN Baluran. Ternyata rumah beliau juga dijadikan homestay yang biasanya juga dipakai para mahasiswa luar kota yang sedang melakukan penelitian di TN Baluran, dan beliau menawarkannya pada kami dengan harga yang sangat terjangkau. Kami menyambutnya dengan antusias. Tak buang waktu, sesampainya di homestay, kami langsung istirahat memulihkan tenaga untuk perjalanan keesokan harinya.


Savana Bekol

Savana Bekol
Gunung Baluran dari Savana Bekol Taman Nasional Baluran

NOTE:
Tiket masuk baluran: Rp. 2.500/orang, Rp.3.000 untuk kendaraan R2
Harga sewa snorkling: Rp 30.000, sudah bisa sewa peralatan snorkeling lengkap (kaca mata, snorkel, fins, dan life jacket).


Homestay: 35.000/orang bisa hubungi pak Imam di 081934880196
NB: untuk saat ini penginapan di Savana Bekol dan Pantai Bama Taman Nasional Baluran masih dalam proses perpanjangan ke kementrian pusat jadi untuk sementara koprasi di tutup dan penginapan di alihkan ke rumah penduduk.

Eky flowly
Latanza Firdaus


Gunung Baluran dan Savana Bekol

salah satu jenis satwa liar Penghuni Taman Nasional Baluran

Pantai Bama

sekumpulan Kerbau Taman Nasional Baluran

Hamparan Luas Taman Nasional Baluran Terlihat dari gardu pandang  Savana Bekol

spot batu hitam Taman nasional Baluran

Taman nasional baluran
jalan menuju Pantai Bama









Taman Nasional Bromo Tengger Semeru #Ride2NationalPark



 poncokusumo tumpang malang



#ride2nationalpark adalah perjalanan kami mengeksplor 4 taman nasional yang ada di Jawa Timur dengan mengendarai kendaraan roda dua atau sepeda motor. Taman Nasional itu adalah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Merubetiri, dan Taman Nasional Alas Purwo. Ditambah dengan mengunjungi Kawah Ijen yang dulunya merupakan bagian dari Taman Nasional Baluran.


Perjalanan kami mulai dari kota Jogjakarta pada tanggal 25 Februari 2014 dengan tujuan pertama adalah TNBTS. Kami berangkat pada siang hari dan beristirahat di Madiun. Di Madiun kami beristirahat cukup lama sampai tengah malam, karena ingin menikmati nasi pecel di alun-alun kota Madiun yang kebetulan hanya buka pada malam hari mulai pukul 23.00. Setelah menikmati nasi pecel, kami melanjutkan perjalanan menuju kota Malang.



Kondisi jalan dari kota Madiun menuju kota Malang pada saat itu berdebu dan berpasir dikarenakan dampak dari letusan Gunung Kelud pada tanggal 14 Februari yang lalu. Jadi kami memacu sepeda motor dengan kecepatan sedang. Memasuki Kecamatan Ngantang, kembali kami kurangi kecepatan laju sepeda motor. Disana debu dijalanan masih lumayan tebal dan menjadi licin karena sehabis terguyur hujan. Pada bahu jalan pun terdapat tumpukan-tumpukan pasir yang sudah dikeruk warga, genteng rumah-rumah penduduk pun nampak masih berselimut debu vulkanik. Bahkan ada sisi jalan yang longsor terkikis derasnya banjir lahar dingin dari letusan Gunung Kelud. Sehingga lalu lintas menjadi agak tersendat karena hanya ada satu jalur yang bisa dilewati dan diberlakukan jalur buka tutup.

gerbang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Sesampainya di Kota Malang, kami tidak langsung menuju TNBTS. Kami beristirahat dulu di tempat om Alfian JBC Bike. Rencananya kami akan melanjutkan perjalanan ke TNBTS pada siang hari. Tapi ternyata siang itu hujan cukup deras mengguyur Kota Malang dan kondisi badan kami masih capek. Lalu kami putuskan untuk bermalam dulu ditempat om alfian, dan menuju ke TNBTS pada keesokan harinya.


gerbang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru



Malam harinya, kami sempatkan untuk menikmati kuliner di Kota Malang, yaitu penyetan belut di daerah kalpataru. Dengan harga yang sangat terjangkau, cukup dengan Rp. 8.000,- kita bisa menikmati penyetan belut dengan porsi yang cukup besar. Setelah menyelesaikan makan malam, kami menuju ke jalan ijen untuk menemui teman dari FR2. Ngeteh dan ngobrol-ngobrol kami lalui malam itu, lalu kami kembali ke tempat om alfian dan segera beristirahat untuk melanjutkan perjalanan ke TNBTS keesokan harinya.
Kamis, pagi hari, kami segera bangun dan bersiap-siap untuk menuju TNBTS. Tak lupa kami sarapan dulu dengan sepiring nasi uduk. Jalur yang kami lalui saat itu melalui Tumpang. Jalur Tumpang terhitung jalur yang tidak mudah, karena menanjak dan terjal. Dengan bawaan kami yang lumayan banyak dan box yang overload, beberapa kali motor tidak kuat nanjak dan harus dituntun dengan berjalan kaki. Sedikit sekali jalan di Tumpang yang agak landai, jadi semisal motor sudah terlanjur tidak kuat menanjak, akan sulit untuk menemukan jalan yang landai untuk mengambil ancang-ancang.


gerbang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru



Sesampainya di Ngadas, tepatnya sebelom pos retribusi TNBTS, kami beristirahat dulu di warung. Disana kami ngopi dulu sambil mendinginkan mesin motor yang sudah diforsir tenaganya untuk menanjak di Tumpang. Dari Ngadas sudah terlihat di sebelah kanan Gunung Semeru yang menjulang, sedangkan sisi kirinya hamparan luas lautan pasir bromo dan bukit teletabisnya. Setelah beristirahat beberapa waktu, kami bersiap kembali untuk turun ke  lautan pasir Bromo. Ketika kami bersiap untuk ngegas lagi, pandangan kami terpaku pada seseorang yang baru saja tiba ke warung itu dari arah Bromo. Yang membuat kami terdiam sejenak adalah orang itu mengendarai sepeda kayuh dengan bawaan yang lumayan banyak, ya seperti bikepacker begitu. Kami menyapa, mengenalkan diri, dan berbincang sejenak. Beliau adalah om Budi Contador Candra dari Jakarta. Beliau selesai mengeksplore Bromo dan hendak melanjutkan perjalanan ke Malang. Tidak main-main, perjalanan beliau tidak hanya mengeksplore Bromo, tapi sudah menempuh Asia dan ini sedang dalam proses mengeksplore Indonesia. Ya, dengan sepeda kayuh nya itu tentunya. Terkagum-kagum kami dibuatnya. Setelah berbincang, kami melanjutkan perjalanan kami, dan om Budi hendak beristirahat dulu di warung itu. Perbincangan singkat kami dengan om budi itu membawa semangat tersendiri bagi kami.



Foto dengan om Budi Contador Chandra Bikepacker yang keliling Asia 


Tidak jauh dari warung tempat kami ngopi, kami berhenti untuk membayar retribusi memasuki kawasan TNBTS Rp. 10.000/orang dan Rp. 3.000/kendaraan R2. Dan kami tak buang waktu lagi, segera menuruni jalanan terjal untuk menuju savana Bromo. Kali ini sudah tidak ada lagi jalan menanjak, tapi kondisi jalannya lebih parah dibanding dengan Tumpang. Batu-batu lepas dan berpasir.
Di savana Bromo waktu itu sudah tidak pagi lagi, tapi udara dingin masih terasa menyusup di sela-sela jaket kami. Pemandangan hijau terhampar seperti permadani ditawarkan oleh bukit teletabis. Menyegarkan mata.
Biasanya, yang disukai dari lautan pasirnya adalah tantangan saat kita berkendara disana. Pasir yang tebal akan membuat kendaraan kita geal geol yang memaksa kita untuk menjaga keseimbangan agar tak jatuh. Tapi saat itu tak kami jumpai tantangan itu, karena pasirnya memadat. Mungkin karena hujan yang mengguyur membuat pasir-pasirnya mengeras. Pun tak kami dengar pasir yang berbisik, angin tak berhembus kencang. Hanya semilir yang membuat sejuk. Sangat hening saat itu, hanya beberapa kendaraan jeep yang melewati kami. Tak banyak pengunjung yang datang. Ya karena pada hari itu bukan hari libur juga, jadi kami bisa menikmati suasana itu dengan tenang.

Pos retribusi Masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Hari hampir menjelang sore, perut terasa lapar. Kami bergegas keluar dari lautan pasir mencari warung makan di atas. Kali ini kami tidak melewati jalanan yang sama, kami mengambil jalur yang ke arah Probolinggo. Karena setelesai makan kami akan langsung melanjutkan perjalanan ke TN Baluran.

Pos retribusi Masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Bukit teletubies Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Bukit teletubies Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

padang savana Taman Nasional Bromo tengger Semeru

Pasir berbisik Taman Nasional Bromo Tengger semeru


Eky Flowly edit Latanza Firdaus

Pantai Sukamade dan Konservasi Penyu Taman Nasional MeruBetiri



Dalam perjalanan Ride 2 National Park kami mengunjungi Taman Nasional Merubetiri di desa Sarongan kecamatan Pesanggaran kabupaten Banyuwangi Jawatimur, di Taman Nasional Merubetiri juga terdapat konservasi penyu tepatnya di Sukamade masih masuk dalam kawasan Taman Nasional Merubetiri. Di sana kami banyak belajar tentang penyu mulai dari pengambilan telur penyu di Pantai Turtle atau pada umumnya menyebut pantai sukamade.




pelepasan tukik
Di dalam konservasi penyu pertama harus menunggu pendaratan penyu di pantai pada malam hari sangat seru kita di pandu dengan mas penyu dan om dokter penyu (sebutan buat petugas konservasi penyu) om dokter penyu dan mas penyu sangat ramah sekali dan kita bisa mengorek-ngorek Ilmu perpenyuan mereka, dan ternyata penyu itu bisa di tentukan jenis kelaminnya dengan suhu dalam pasir dan bisa menentukan kelaminnya sendiri setelah berumur 10-15 tahun, team konservasi penyu Sukamade menentukan suhu dalam pasir konservasi untuk betina dengan suhu di atas 30 derajat celcius dan pejantan dibawah 28 derajat celcius.


tukik


Banyak jenis penyu yang mendarat di Sukamade ada 4 jenis penyu dari 6 jenis penyu yang ada di Indonesia yaitu Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Slengkrah (Lepidochelys olivaceae), dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae). Penyu yang paling sering mendarat adalah Penyu hijau.C. mydas disebut penyu hijau karena mempunyai warna lemak dan daging agak kehijauan. Ciri morfologinya antara lain terdapat sepasang sisik prefrontal pada kepala, tempurung berbentuk hati dengan tepi rata dan berwarna hijau coklat dengan bercak coklat tua sampai hitam. Karapas terdiri dari empat pasang costal, lima vertebral dan 12 pasang marginal yang tidak menutupi satu sama lain. Terdapat sepasang kuku pada flipper/dayung depan, kepalanya kecil dan bundar. Keping perisai punggung tukik penyu hijau berwarna hitam, sedangkan bagian ventral berwarna putih. Lokasi kegiatan pelestarian penyu hijau (C. mydas) dilaksanakan di Resort Sukamade SPTN Wilayah I Sarongan, dimana Pantai Sukamade merupakan salah satu tempat mendarat penyu di pulau Jawa bagian Timur.

Untuk penangkarang harus melewati proses
  • -penyu mendarat di pantai untuk bertelur
  • -penyu membuat lubang telur
  • -penyu bertelur
  • -penyu membuat lubang tipuan untuk menipu predator  
  • -pengambilan telur penyu
  • -penananaman telur penyu di konservasi pada pagi hari
sekali bertelur penyu membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam untuk melewati proses-proses tersebut. Penyu di sukamade bermigrasi lebih dari 2000 kilometer katanya bisa sampai Australia saat menuju ruaya pakan

Panduan Pengamatan penyu dari sukamade
  • kurangi kegaduhan hingga paling minimum tetaplah tenang dan bergerak dengan pelan.
  • jangan mendekati penyu yang baru saja mendarat, karena pada saat ini level kewaspadaan penyusedang pada tingkat tinggi, penyu dapat menjadi ketakutan dan kembali kelaut.
  • indukan penyu yang baru bertelur harus di tinggalkan sendiri, tak boleh di dekati.
  • minimalkan penggunaan senter, sebaiknya menggunakan lampu merah jangan mengarahkan langsung ke muka induk penyu
  • mundurlah pelan-pelan jika penyu merasa ketakutan.
  • tidak boleh mengganggu tukik jika sedang bertemu dengan tukik ketika melakukan pengamatan penyu bertelur.
  • jangan mengambil foto dengan lampu blits sebelum indukan bertelur, karena lampu blits akan membuat penyu buta sesaat.

pananaman/penangkaran telur penyu

Sangat seru dalam mengikuti konservasi penyu di Sukamade Taman nasional Merubetiri ini kami tim Ride 2 National Park banyak belajar banyak, dan dapat pemandangan keren bintang-bintang (milkyway) yang seperti bersatu di angkasa membuat cahaya remang yang menyinari bumi dan melatih insting kita dalam penangkapan cahaya dalam keremangan dan di pagi harinya kita melakukan pelepasan tukik.
pengambilan telur penyu mulai dari pukul 19:00 sampai dapat penyu yang bertelur dengan jalan 700m menuju pantai dan nanti ada info lagi untuk menuju sektor telur bertelur panjang pantai Sukamade 3,8Km di bagi setiap sektor 150M dari ujung pantai. dan pelepasan penyu dilaksanakan pagi hari sekitar jam 7:00


pantai Sukamade



Gunung Baluran di Taman Nasional Baluran

gunung baluran

Gunung Baluran di Taman Nasional Baluran adalah sebuah gunung di Jawa Timur, Indonesia. Gunung Baluran berketinggian 1.247 meter di atas permukaan laut.
Gunung ini merupakan gunung paling timur di Pulau Jawa dan berada di dalam kawasan Taman Nasional Baluran bisa terlihat jelas dari savana bekol kalau sore hari di temani sama kerbau,banteng, rusa dan monyet liar. Tips jangan sekali-sekali meninggalkan barang di motor karena monyet-monyet di sana sangat nakal saya kemarin bawa makanan yang berada di dalam kantong plastik setelah di tinggal beberapa meter dari motor monyet mengerubungi motor dan makanan dalam kantong plastik di ambil dan di bawa lari.



gunung baluran

Badak Hitam Adventure Tenda Motor Smart



Sebelum Berangkat Ride 2 National Park di hubungi oleh salah satu sahabat di malang Om Alfian JBC Bike dan di suruh mampir ke malang beliau adalah orang kreative, tekun dan ulet Om Alfian menciptakan Tenda Motor simpel praktis tanpa ribet seperti mendirikan tenda dome yang masih harus pasang frame yang saya bawa dalam perjalanan mengunjungi 4 Taman Nasional di Jawa Timur dan 1Sumber Daya Alam yang dulu masuk dalam kawasan Taman Nasional Baluran.

ketika sudah capek dalam melakukan perjalanan cukup waktu 1menit untuk mendirikan tenda ini dan membongkarnya 3menit karena harus melipat. tenda ini cocok buat Adventurer dan Bikepacker . Tenda Motor ini sangat recomended, jika cuaca buruk tinggal di tambahi flyshet di atasnya sudah tak kawatir ada air masuk. oh iya tenda ini juga sudah di lengkapi dengan alas terpal jadi gak perlu repot-untuk mencari alas tinggal di tambah dengan matras sudah hangat. Ukuran tendanya pun juga tidak memakan banyak tempat. kapasitas tenda ini bisa muat sampai 3 orang tergantung faktor badan.
foto-foto di bawah ini di ambil di Taman Nasional Alas Purwo.

perlengkapan tenda ini
1 tenda
4 pasak
2 karet untuk nyantolin di motor
1 tempat tenda

tampak samping

tampak samping agak belakang

tampak motor

tampak samping depan
tampak ganteng

tampak anggun

Ride 2 National Park with Evalube Runner-X SAE 20w-40 API JASO MA



Taman Nasional Baluran

Ride 2 national park adalah perjalanan mengexplore taman national di Indonesia yang selama ini di anggap sebelah mata atau asing bagi para traveler/ wisatawan domestik di Indonesia. Dalam perjalanan awal ini saya (latanza firdaus) dan partner (eky flowly) akan mengunjungi 5 taman nasional yang ada di jawa timur diantaranya (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Taman Nasional Baluran, Ijen ceater, Taman Nasional Merubetiri, Taman Nasional Alas purwo). Dan setelahnya kami akan ke bali untuk research next etape perjalanan.


Taman Nasional Bromo Tengger Semeru


Telah di ceritakan di artikel pertama Ride 2 National Park ini  menggunakan oli Evalube Runner-X  SAE 20w-40 API JASO MA yang di produksi dengan teknologi tinggi dan spesifikasi telah menyesuaikan kebutuhan tipe motor. Perjalanan Ride 2 National Park menembus Taman Nasional di Jawa Timur medan yang kami lalui tak hanya gunung seperti Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang suhu di sana sekitar 20 celcius sampai -2 celcius,selanjutnya menuju pesisir utara  Jawa Timur yang cukup panas suhu bisa sampai 32 celcius untuk ke Taman Nasional Baluran dan kembali ke Gunung di kawasan Ijen Ceater dan selanjutnya ke pesisir selatan untuk mengunjungi Taman Nasional Merubetiri dan Alas Purwo. yang kami lalui bukan hanya medan beraspal tapi juga banyak medan offroad bahkan sampai nyebrang sungai di dalam hutan yang membuat mental dan motor sangat teruji.

Perjalanan kami ini menggunakan oli Evalube Runner-X  SAE 20w-40 API JASO MA yang kami rasakan dalam penggunaan Oli ini dengan medan yang sedemikian berat oli Evalube Runner-X  SAE 20w-40 API JASO MA sangat membantu mempermudah untuk menakhlukan medan terberat kami, tenaga pada motor sangat ngisi,akselerasi motor mantab, suara kemricik mesin hilang, untuk perpindahan suhu ekstreme tidak perlu lama untuk menyesuaikannya seperti oli-oli pabrikan lain. di bawah ini teknologi yang di tawarkan oleh Evalube Runner-X  SAE 20w-40 API JASO MA 


Penggantian oli Evalube Runner-X  SAE 20w-40 API JASO MA


Evalube Runner-X SAE 20w-40 API JASO MA adalah minyak pelumas dengan kekentalan ganda ( multigrade) yang digunakan untuk kendaraan bermotor 4 langkah dengan kualitas tinggi. Minyak pelumas ini dibuat dari kualitas base oil yang tinggi dan dicampur dengan aditif detergent, anti oksidan, anti gesek, anti busa, dan anti karat. Minyak pelumas ini berfungsi untuk merawat dan memberikan perlindungan pada mesin dengan teknologie dan yang mengandalkan akselerasi tinggi. Pelumas ini juga mampu mengurangi keausan sehingga menjadikan umur pakai mesin lebih tahan lama. Selain itu juga pelumas ini menjadikan temperature mesin lebih stabil karena mempunyai tingkat kekentalan ganda ( multi grade) . Minyak pelumas ini juga direkomendasikan pada daerah beriklim panas maupun iklim dingin.


semoga review saya (Latanza Firdaus) ini bermanfaat


Hotel Pasir Putih Beach

view yang di suguhkan dari hotel Pasir Putih beach Situbondo Jawa timur, hotel ini terletak +- 500 Meter dari Pantai Pasir Putih dengan kamar yang sangat nyaman di tambah view yang seperti ini tidur di temani dengan suara deburan ombak yang sangat lirih mengantarkan kita ke tidur yang sangat lelap hotel ini seharga Rp 135.000 - Rp 200.000, dan pagi harinya bisa main kano dengan harga 35rb/jam dan naik perahu layar seharga Rp.75000 untuk melihat surga di bawah air, bisa juga diving dengan paket pemula seharga Rp 300.000 melihat surga bawah laut lebih dekat lagi.


Ride 2 National Park, Perjalanan Dua Gilmoters Mengeksplor Taman Wisata Jawa Timur

February 25, 2014
Ride 2 National Park, Perjalanan Dua Gilmoters Mengeksplor Taman Wisata Jawa Timur


GILAMOTOR.com – Ride 2 Nastional Park – Wisata dan Bejar, itu tema perjalanan yang diambil dua Gimoters dari Gilamotor Yogyakarta. Mereka adalah Latanza Firdaus dan Eky Flowly.


Dua Gilmoters ini memulai perjalanannya tadi malam dari Yogyakarta. Latanza dan Eky akan mengekplor 5 taman nasional yang ada di kawasan Jawa Timur seperti Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Taman Nasional Baluran, Ijen Ceater, Taman Nasional Merubetiri, Taman Nasional Alas Purwo.


“Tujuannya untuk mengenalkan wisata taman nasional di yang ada di Jawa Timur. Selain itu kami juga akan memberi informasi tantang cara atau bagaimana melakukan perjalanan mulai dari perisiapan, rute yang ditempuh, penginapan dan hal-hal menarik seputar perjalanan dengan sepeda motor. Informasi itu akan kami berikan melalui website gilamotor.com,” ucap Latanza.


“Motor yang saya gunakanpun bukan motor gede atau motor adventure, tapi dengan bebek bermesin cc 100 yang banyak digunakan masyarakat sebagai alat transportasi harian,” tutur Latanza.


Perjalanan Ride2NationalPark ini akan menempuh waktu sekitar 10 hari. “Dengan semangat wisata dan belajar, kami akan menceritakan perjalanan kami dengan harapan bermanfaat bagi para pembaca. Dan nantinya kita akan melakukan perjalanan-perjalanan ke semua taman nasional di Indonesia,” yakin Latanza.


Dan setelahnya menyelesaikan perjalanan ini, Latanza dan Eky menegaskan akan segera melakukan persiapan untuk mencari destinasi selanjutnya.


Perjalanan dua Gilmoters ini juga didukung oleh pelumas Evalube. “Terimakasih kepada Evalube yang sudah mendukung perjalanan ini. Ini sangat penting karena akan sangat bermanfaat bagi pertumbuhan obyek wisata dan para bikers yang ingin melakukan touring.”


“Saya pakai Honda Revo. Sebelum perjalanan dimulai tentunya semua persiapan fisik dan mental harus dilakukan. Tak ketinggalan persiapan motornya mulai dari kaki-kaki, kelistrikan, hingga ke mesin juga harus dipersiapkan dengan matang. Untuk olinya, saya pakai oli Evalube Runner-X SAE 20w-40 API JASO MA yang spesifikasinya telah menyesuaikan kebutuhan tipe motor,” tutup Latanza.












sumber http://gilamotor.com/2014/02/ride-2-national-park-perjalanan-dua-gilmoters-mengeksplor-taman-wisata-jawa-timur/