Gerbang Taman Nasional Baluran |
Jalan beraspal memasuki Taman Nasional Baluran |
Waktu itu siang menjelang sore, masih ada waktu untuk melihat sebentar ke dalam Taman Nasional. Jadi kami putuskan untuk membayar retribusi dan mulai “mengintip” Taman nasional Baluran. Rencananya, malam itu kami ingin menginap di penginapan yang ada di Bekol. Tapi ternyata saat itu wisma yang ada di Bekol dan Bama ditutup untuk beberapa waktu yang tidak bisa ditentukan, karena sedang proses perpanjangan perijinan. Jadi untuk pengunjung yang ingin menginap untuk sementara dialihkan di homestay-homestay/rumah penduduk di sekitaran Taman Nasional Baluran.
Akses jalan dari pos retribusi TN Baluran sampai ke Bekol menempuh jarak kurang lebih 12km dengan kondisi jalan aspal yang rusak. Ada juga beberapa bagian jalan yang berlumpur dan terdapat juga jalanan dengan batu-batu lepas.
Acara “mengintip” TN Baluran sore itu menyenangkan sekali. Binatang-binatang seperti kerbau liar, rusa, banteng, merak, monyet-monyet yang menghuni savana bekol menampakkan diri seolah-olah menyambut kedatangan kami. Mereka merumput secara bebas di savana Bekol yang luasnya sekitar 250 km persegi dari total 10.000Ha savana yang ada di TN Baluran, dimana itu merupakan ekosistem savana yang alami dan terluas di Pulau Jawa.
Tak jauh dari savana Bekol, terdapat juga Pantai Bama yang berjarak hanya 3km. Akses jalan menuju Pantai Bama lebih rusak jika dibanding jalan menuju savana Bekol. Pantai Bama merupakan bagian dari gugusan pantai yang menjadi batas kawasan Taman Nasional Baluran. Memiliki pasir pantai yang putih dengan vegetatif bakau disekitar pantai.
Sedikit berbeda dengan savana Bekol, satwa yang menghuni pantai Bama terlihat lebih sedikit. Karena tidak ada savana disini. Hanya monyet-monyet yang bergelantungan dan berkeliaran kesana kemari. Yang ditawarkan Pantai bama tak hanya pantai nya yang biru landai dengan gugusan bakau disekitarnya, tapi juga keindahan pemandangan underwater nya. Disana kita bisa menyewa alat snorkling kemudian menikmati bawah lautnya. Hari itu bukan termasuk hari libur, jadi Pantai Bama cukup sepi. Hari semakin sore, acara “mengintip” Taman Nasional Baluran kami cukupkan dulu untuk kemudian kami lanjutnya esok harinya. Kami sangat menikmati apa yang disuguhkan savana Bekol dan pantai bama sore itu.
Keluar dari TN Baluran, kami kebingungan mencari penginapan. Untungnya kami bertemu dengan pak Imam di depan gerbang pintu masuk TN Baluran. Ternyata rumah beliau juga dijadikan homestay yang biasanya juga dipakai para mahasiswa luar kota yang sedang melakukan penelitian di TN Baluran, dan beliau menawarkannya pada kami dengan harga yang sangat terjangkau. Kami menyambutnya dengan antusias. Tak buang waktu, sesampainya di homestay, kami langsung istirahat memulihkan tenaga untuk perjalanan keesokan harinya.
Savana Bekol |
Savana Bekol |
Gunung Baluran dari Savana Bekol Taman Nasional Baluran |
NOTE:
Tiket masuk baluran: Rp. 2.500/orang, Rp.3.000 untuk kendaraan R2
Harga sewa snorkling: Rp 30.000, sudah bisa sewa peralatan snorkeling lengkap (kaca mata, snorkel, fins, dan life jacket).
Homestay: 35.000/orang bisa hubungi pak Imam di 081934880196
NB: untuk saat ini penginapan di Savana Bekol dan Pantai Bama Taman Nasional Baluran masih dalam proses perpanjangan ke kementrian pusat jadi untuk sementara koprasi di tutup dan penginapan di alihkan ke rumah penduduk.
Latanza Firdaus
Gunung Baluran dan Savana Bekol
salah satu jenis satwa liar Penghuni Taman Nasional Baluran |
Pantai Bama |
sekumpulan Kerbau Taman Nasional Baluran |
Hamparan Luas Taman Nasional Baluran Terlihat dari gardu pandang Savana Bekol |
spot batu hitam Taman nasional Baluran |
Taman nasional baluran |
jalan menuju Pantai Bama |
terima kasih infonya. Kebetulan saya dan beberapa teman akan ke Baluran di akhir Mei. Khawatir soal penginapan sih. Aman dan bersih kan ya? Maklum yang pergi cewek2. Agak repot soal kamar mandi. Hehehehe
BalasHapusGiasinta maaf baru di buka gimana di baluran? kerenkan?
BalasHapus