A MOTORCYCLE 2BLOGGER 5 NATIONAL PARK

Coming Soon Ride 2 National Park Stage 2 ------- Eastern Indonesia (Ride2theast)

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru #Ride2NationalPark



 poncokusumo tumpang malang



#ride2nationalpark adalah perjalanan kami mengeksplor 4 taman nasional yang ada di Jawa Timur dengan mengendarai kendaraan roda dua atau sepeda motor. Taman Nasional itu adalah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Merubetiri, dan Taman Nasional Alas Purwo. Ditambah dengan mengunjungi Kawah Ijen yang dulunya merupakan bagian dari Taman Nasional Baluran.


Perjalanan kami mulai dari kota Jogjakarta pada tanggal 25 Februari 2014 dengan tujuan pertama adalah TNBTS. Kami berangkat pada siang hari dan beristirahat di Madiun. Di Madiun kami beristirahat cukup lama sampai tengah malam, karena ingin menikmati nasi pecel di alun-alun kota Madiun yang kebetulan hanya buka pada malam hari mulai pukul 23.00. Setelah menikmati nasi pecel, kami melanjutkan perjalanan menuju kota Malang.



Kondisi jalan dari kota Madiun menuju kota Malang pada saat itu berdebu dan berpasir dikarenakan dampak dari letusan Gunung Kelud pada tanggal 14 Februari yang lalu. Jadi kami memacu sepeda motor dengan kecepatan sedang. Memasuki Kecamatan Ngantang, kembali kami kurangi kecepatan laju sepeda motor. Disana debu dijalanan masih lumayan tebal dan menjadi licin karena sehabis terguyur hujan. Pada bahu jalan pun terdapat tumpukan-tumpukan pasir yang sudah dikeruk warga, genteng rumah-rumah penduduk pun nampak masih berselimut debu vulkanik. Bahkan ada sisi jalan yang longsor terkikis derasnya banjir lahar dingin dari letusan Gunung Kelud. Sehingga lalu lintas menjadi agak tersendat karena hanya ada satu jalur yang bisa dilewati dan diberlakukan jalur buka tutup.

gerbang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Sesampainya di Kota Malang, kami tidak langsung menuju TNBTS. Kami beristirahat dulu di tempat om Alfian JBC Bike. Rencananya kami akan melanjutkan perjalanan ke TNBTS pada siang hari. Tapi ternyata siang itu hujan cukup deras mengguyur Kota Malang dan kondisi badan kami masih capek. Lalu kami putuskan untuk bermalam dulu ditempat om alfian, dan menuju ke TNBTS pada keesokan harinya.


gerbang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru



Malam harinya, kami sempatkan untuk menikmati kuliner di Kota Malang, yaitu penyetan belut di daerah kalpataru. Dengan harga yang sangat terjangkau, cukup dengan Rp. 8.000,- kita bisa menikmati penyetan belut dengan porsi yang cukup besar. Setelah menyelesaikan makan malam, kami menuju ke jalan ijen untuk menemui teman dari FR2. Ngeteh dan ngobrol-ngobrol kami lalui malam itu, lalu kami kembali ke tempat om alfian dan segera beristirahat untuk melanjutkan perjalanan ke TNBTS keesokan harinya.
Kamis, pagi hari, kami segera bangun dan bersiap-siap untuk menuju TNBTS. Tak lupa kami sarapan dulu dengan sepiring nasi uduk. Jalur yang kami lalui saat itu melalui Tumpang. Jalur Tumpang terhitung jalur yang tidak mudah, karena menanjak dan terjal. Dengan bawaan kami yang lumayan banyak dan box yang overload, beberapa kali motor tidak kuat nanjak dan harus dituntun dengan berjalan kaki. Sedikit sekali jalan di Tumpang yang agak landai, jadi semisal motor sudah terlanjur tidak kuat menanjak, akan sulit untuk menemukan jalan yang landai untuk mengambil ancang-ancang.


gerbang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru



Sesampainya di Ngadas, tepatnya sebelom pos retribusi TNBTS, kami beristirahat dulu di warung. Disana kami ngopi dulu sambil mendinginkan mesin motor yang sudah diforsir tenaganya untuk menanjak di Tumpang. Dari Ngadas sudah terlihat di sebelah kanan Gunung Semeru yang menjulang, sedangkan sisi kirinya hamparan luas lautan pasir bromo dan bukit teletabisnya. Setelah beristirahat beberapa waktu, kami bersiap kembali untuk turun ke  lautan pasir Bromo. Ketika kami bersiap untuk ngegas lagi, pandangan kami terpaku pada seseorang yang baru saja tiba ke warung itu dari arah Bromo. Yang membuat kami terdiam sejenak adalah orang itu mengendarai sepeda kayuh dengan bawaan yang lumayan banyak, ya seperti bikepacker begitu. Kami menyapa, mengenalkan diri, dan berbincang sejenak. Beliau adalah om Budi Contador Candra dari Jakarta. Beliau selesai mengeksplore Bromo dan hendak melanjutkan perjalanan ke Malang. Tidak main-main, perjalanan beliau tidak hanya mengeksplore Bromo, tapi sudah menempuh Asia dan ini sedang dalam proses mengeksplore Indonesia. Ya, dengan sepeda kayuh nya itu tentunya. Terkagum-kagum kami dibuatnya. Setelah berbincang, kami melanjutkan perjalanan kami, dan om Budi hendak beristirahat dulu di warung itu. Perbincangan singkat kami dengan om budi itu membawa semangat tersendiri bagi kami.



Foto dengan om Budi Contador Chandra Bikepacker yang keliling Asia 


Tidak jauh dari warung tempat kami ngopi, kami berhenti untuk membayar retribusi memasuki kawasan TNBTS Rp. 10.000/orang dan Rp. 3.000/kendaraan R2. Dan kami tak buang waktu lagi, segera menuruni jalanan terjal untuk menuju savana Bromo. Kali ini sudah tidak ada lagi jalan menanjak, tapi kondisi jalannya lebih parah dibanding dengan Tumpang. Batu-batu lepas dan berpasir.
Di savana Bromo waktu itu sudah tidak pagi lagi, tapi udara dingin masih terasa menyusup di sela-sela jaket kami. Pemandangan hijau terhampar seperti permadani ditawarkan oleh bukit teletabis. Menyegarkan mata.
Biasanya, yang disukai dari lautan pasirnya adalah tantangan saat kita berkendara disana. Pasir yang tebal akan membuat kendaraan kita geal geol yang memaksa kita untuk menjaga keseimbangan agar tak jatuh. Tapi saat itu tak kami jumpai tantangan itu, karena pasirnya memadat. Mungkin karena hujan yang mengguyur membuat pasir-pasirnya mengeras. Pun tak kami dengar pasir yang berbisik, angin tak berhembus kencang. Hanya semilir yang membuat sejuk. Sangat hening saat itu, hanya beberapa kendaraan jeep yang melewati kami. Tak banyak pengunjung yang datang. Ya karena pada hari itu bukan hari libur juga, jadi kami bisa menikmati suasana itu dengan tenang.

Pos retribusi Masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Hari hampir menjelang sore, perut terasa lapar. Kami bergegas keluar dari lautan pasir mencari warung makan di atas. Kali ini kami tidak melewati jalanan yang sama, kami mengambil jalur yang ke arah Probolinggo. Karena setelesai makan kami akan langsung melanjutkan perjalanan ke TN Baluran.

Pos retribusi Masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Bukit teletubies Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Bukit teletubies Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

padang savana Taman Nasional Bromo tengger Semeru

Pasir berbisik Taman Nasional Bromo Tengger semeru


Eky Flowly edit Latanza Firdaus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar